Rss

Kamis, 06 Maret 2014

Download single JKT48 KE 5 "FLYING GET"


CD
01. Flying Get - DOWNLOAD DISINI
02. Hanikami Lollypop - Malu-malu Lollypop -DOWNLOAD DISINI
03. Koro Garu Ishi Ni Nare


DOWNLOAD FULL DIBAWAH INI


DOWNLOAD FORMAT RAR : DISINI
LINK ALTERNATF ;  DISINI

Rabu, 05 Maret 2014

Release now “Flying Get” 5th Single of JKT48

Flying Get, Single ke 5 dari JKT48 yang rilis pada hari ini 5 Maret 2014, single terbaru dari JKT48 ini diambil dari kata “Flying Get”,  bahasa slang Internet di Jepang, artinya mendapatkan (membeli) permainan video, CD musik, dan sebagainya lebih awal beberapa hari dari tanggal rilis resmi yang ditetapkan.
Lagu Flying Get bercerita tentang keberanian dalam cinta dimana cinta harus diperjuangkan dan seseorang tidak boleh takut untuk menunjukkan perasaannya kepada orang yang dicintainya.
Flying Get sebagai single terbaru ke lima dari JKT48 ditetapkan dengan formasi :
Melody, Haruka, Veranda, Cindy Yuvia, Nabilah, Kinal, Shania, Viny, Naomi, Ayana, Acha, Yona, Ghaida, Jeje, Dhike, & Sendy.

Berbeda dengan sebelumnya HITS Records bekerja sama dengan Alfa Group untuk pemasaran CD JKT48 kali ini, single “Flying Get” dari JKT48 akan di distribusikan oleh Group Alfa yang terdiri dari Alfamidi, Alfamart, AlfaExpress, dan Lawson.

 DISCOGRAPHY CD VERSION FLYING GET

      
  CD JKT48 ALFA Group Version “Check Release Here for Complete Information”

“Paket CD Flying Get Alfa Group Version”




 SUMBER :  Hits Records

Bagaimana mendukung member favorit kamu untuk single ke 6 JKT48 ?

JKT48 tidak kalah dengan hajatan yang akan dilakukan oleh Indonesia di tahun ini, mereka mengadakan pemilihan senbatsu atau member terpilih untuk membawakan single ke 6 mereka.

Pemilihan member single ke 6 JKT48, 16 member terpilih akan dipilih oleh para fans dengan cara membeli CD Flying Get, Bonus yang akan diterima selain kupon belanja adalah satu nomor seri  16 digit yang bisa digunakan untuk 3 kali voting member favorit kamu untuk terpilih di single ke 6 JKT48.
Kalian bisa mendapatkan CD Flying Get dengan cara membeli di Alfamidi,  Alfa Express, Alfamart & Lawson terdapat diskon untuk pengguna Midi Card, Kartu AKU FLAZZ, A Card, dan Flazz BCA sebesar 20 %.

Fans bisa memberikan suara untuk memilih member JKT48 favoritnya melalui beberapa cara:
1. Membeli CD single ”Flying Get” Versi Alfa Group. Melalui CD ini fans bisa memberikan 3 suara.
2. Mobile music download. Fans mengirim SMS registrasi dan kemudian menerima lagu beserta kode untuk digunakan memilih. Melalui cara ini, fans dapat memberikan 1 suara.
3. Melalui jalur Official Fan Club JKT48. Melalui cara ini, fans dapat memberikan 1 suara.
4. Menonton pertunjukan teater JKT48. Melalui cara ini, fans dapat memberikan 1 suara.

SUMBER : Hits Records

Sabtu, 01 Maret 2014

DOWNLOAD SINGLE BARU AKB48 "MASHIKA MUKANEE" CDRIP

DOWNLOAD VIA : MEGA

(DOWNLOAD PV) HKT48 - MELON JUICE

DOWNLOAD PV HKT48 - MELON JUICE (FULL HD)
DOWNLOAD VIA : Mediafire
PASSWORD RAR : sci48base

Jumat, 28 Februari 2014

My Idiot Brother

My idiot brother 
” Ketika tidak ada lagi cara untuk mencari kebahagiaan maka kita hanya memiliki satu pilihan untuk mengorbankan apa yang kita sebut kebencian, sebab hanya dengan itulah kebahagiaan akan terlahir disamping kita ” Agnes Davonar
Sebenarnya apa sih arti kebahagiaan. Buat gua, kebahagian itu dilihat dari siapa saja yang ada di sekitar kita. Buat gua, kebahagiaan itu. Seharusnya dalam hidup gua, hanya ada orang-orang yang berarti. Tapi, sayangnya kebahagiaan yang gua miliki rasanya dikotorin oleh pikiran gua sendiri. Alkisah, gua punya keluarga lengkap, ayah, ibu dan seorang kakak laki-laki. Tapi kakak laki-laki gua ini sangat berbeda. Dia seperti penghalang kebahagiaan dalam hidup gua, bukan karena dia pinter ataupun bisa merebut kasih sayang orang tua gua. Tapi karena dia idiot. tapi dari dia, gua belajar akan satu hal, satu hal yang mengajarkan bahwa dialah malaikat dalam hidup gua yang berwujub manusia..
Idiot dalam arti kata bego, cacat dan bikin malu gua sebagai adik. Gak ada yang bisa gua banggakan dari dia, umurnya uda 5 tahun lebih tua dari gua, tapi begonya seperti 10 tahun lebih mudah dari gua. Gua gak heran, nyokap sampai harus rela nunda kelahiran gua 5 tahun kemudian, hanya demi merawat dia. Dalam bahasa kedokteran, dia itu kena Howard yang bikin otak dia mengerut sehingga mengidap keterbelakangan mental . Gak penting apa penyakit yang dia bawa sejak lahir, seharusnya dia itu gak pernah ada aja, karena menurut gua, dia itu hanya bikin malu gua.
Sejak kecil, gua selalu bilang ke nyokap. Kalau mau jemput gua di sekolah, jangan pernah bawa Hendra ( nama kakak gua) atau gua gak  akan pernah pulang bareng mereka. Nyokap tetap cuek aja bawa kakak gua itu. Akhirnya kalau mereka datang, gua kabur dari sekolah dan memilih pulang sekolah dengan jalan kaki.
Sampai di rumah, nyokap bakal marah sama gua dengan kata2 yang sama,
“ Angel, kamu ini gak tau berterima kasih, Mama sama kakak kamu sudah cape2 jemput kamu, kenapa malah kabur?”
“ Siapa bilang Angel kabur?”
“ Kakak kamu walau seperti ini, tapi dia itu gak akan lupa muka adiknya yang lari dari dia?”
Gua terdiam dan bisa bayangkan kalau kakak gua nunjuk2 tangannya saat gua berusaha lari dari mereka,
“ Siapa suruh bawa dia, Angel kan malu punya kakak bego kayak gitu.. angel sudah bilang jangan jemput kalau ada dia.. ” kata gua langsung lari ke kamar.
Gua, gak pernah mau mengerti? Apakah kalimat yang gua ucapin itu, bisa membuat kakak gua ngerti kalau gua gak suka sama dia. Tapi kalimat itu cukup bikin nyokap marah. Gak peduli ya.. yang penting. Gua gak mau diledekin teman-teman karena punya kakak idiot seperti dia.
***

Sebenarnya kakak gua, gak terlalu jahat dan bikin repot gua dalam kesehari-hariannya. Dia bisa makan sendiri, bisa mandi sendiri dan bisa main sendiri tanpa perlu ditemenin siapa-siapa. Kalau tiba-tiba dia muncul saat gua lagi asyik nonton tv, gua selalu suruh dia pergi, dengan wajah dia yang penuh iler air ludah dan mukanya yang culun. Dia malah maksa ikut nonton sama gua. Karena kesel gua teriak.
“ Eh kak pergi deh, gua males banget loe nonton sama gua.. sana pergi..”
“ Angel.. adik.. kenapa benci sama kakak..” kata dia sepatah-patah,
Gua terdiam.
Sebenarnya gak ada jawaban kenapa gua harus benci dia. Gua Cuma merasa, hidup gua ini ga seperti teman-teman gua yang lain. Punya kakak yang normal, bisa jadi pelindung gua. Jadi teman ngobrol gua. Tapi kakak gua.. rasanya mustahil.
Akhirnya gua mengalah dan pergi dari ruang tamu, membiarkan dia nonton tv sendiri.
Dulu, gua gak terlalu peduli dan gak pernah sebenci itu sama kakak gua, waktu kecil, gua sering main boneka sama dia, main lari-larian. Atau berbagi tv yang sama. Gua merasa semua baik-baik saja sama dia, sampai akhirnya ketika gua mulai remaja dan pindah ke sekolah menengah pertama (SMP), semua berubah. Awalnya teman-teman gak ada yang tau kalau kakak gua itu idiot, sampai akhirnya seiring waktu banyak yang melihat sendiri kakak gua ketika nyokap jemput gua sama dia, gua mulai merasa malu. Teman teman gua yang mulai tau, kalau gua punya kakak idiot, mulai suka ngomongin gua di belakang. Kalau ada soal pelajaran yang di depan kelas ketika gua harus maju untuk jawab saat disuruh pak guru, dan gua gagal. Ada suara teriakan yang bikin hati gua sakit.
“ pantes aja ga bisa, secara.. kakaknya aja idiot, apalagi adiknya..”
Mendengar itu, gua jadi kesel sendiri. Dan pulang ke rumah, kalau dulu kakak gua langsung ajak gua main boneka, kali ini boneka yang dia kasih ke gua, langsung gua lempar,
“ jangan main sama gua lagi,..”
“ Ke.. napa ?” Tanya kakak gua.
“ Gua malu punya kakak  kayak loe..”
Dia terdiam. Mungkin berpikir apa yang gua lakuin ke dia.tapi gua gak peduli. Jadi mulai saat itu setiap dia ajak gua main, gua akan marah dan gak mau.  Nyokap selalu suruh gua main sama dia dan gua malah nangis.
“ Mama, kenapa sih Angel punya kakak cacat kayak gitu, Angel kan malu di sekolah teman-teman pada ledekin angel.. idiot, bego-lah ini itu, Angel malu ma..”
Mama malah jitak kepala  gua dan kakak gua ngeliat itu. Dia langsung tarik tangan mama gua.
“ dasar anak gak tau diri, berani-beraninya kamu ngomong gitu ke mama dan kakak kamu..”
“ salah apa Angel, salah kalau ngomong jujur kalau angel malu.. malu punya kakak kayak gitu.. cacat, …” kata gua sambil lari ke kamar.
nyokap hanya bisa peluk kakak gua, kakak gua yang mungkin cacat, dia pasti mengerti rauk wajah gua yang emosi dan marah. Nyokap hanya bisa nangis dan kakak gua belai rambut dia dengan perlahan seperti membelai kucing yang sering dia temukan di jalan.
***
Bokap gua, kerja di di pertambangan jadi gak pernah pulang kalau setahun sekali. Kalau pulang pun, dia lebih banyak habisin waktu sama kakak gua yang cacat, padahal gua juga anaknya, tapi kasih sayang ke gua Cuma sebatas ngasih duit dan cium di kening, beda sama kakak gua yang dianggap anak emas. Gua gak perlu iri dengan yang ini, yang penting gua dapat uang saku sebab gua tau, nyokap ga akan kasih duit ke gua kalau gak ada ember-ember mau temenin kakak yang reseh  untuk main bersama.
Yang namanya remaja, pasti mulai merasakan jatuh cinta. Jadi, di sekolah gua, ada anak ganteng yang gua suka banget namanya Aji. Gua sering ngeliat dia main basket bareng anak-anak cowok di sekolah gua di taman. Suatu ketika, gua sampai rela-rela jadi pembokat klub basket sekolah yang khusus bawain minum buat pemain basket Cuma untuk kenal sama dia. Gua gak jelek dan juga cantik, tapi gua yakin kalau cinta yang tulus pasti kelak akan terbalas.
Tanpa gua sadari, Aji sering liat gua jalan kaki pulang ke rumah, dia kan naik motor. Merasa kasihan atau emang suka sama gua, akhirnya dia nawarin tumpangan. Astaga, hati gua benar-benar berbunga-bunga banget ketika tawaran itu datang ke gua. Tapi gua tau, akan jadi masalah kalau sampai dia tau rumah gua dan ngeliat kakak gua yang cacat, dengan terpaksa gua suruh dia anterin gua jauh 100 meter dari rumah gua, sebab gua tau, kakak gua selalu sambut gua di depan rumah setiap gua mau pulang. Apa jadinya kalau dia tau gua punya kakak cacat, pasti dia ilfeel sama gua.
Tanpa terasa , gua semakin dekat sama dia. Impian gua untuk punya pacar seperti dia nyaris tercapai ketika dia undang gua ke ulang tahun dia sebagai tamu istemewa. Gua tentu harus kasih dia hadiah yang istemewa. Oleh karena itu, gua harus sogok nyokap gua dengan berpura-pura baik dan mau main sama kakak gua yang idiot itu sampai duit gua ke kumpul untuk kasih hadiah ke Aji. Diam-diam, gua pernah nanya ke dia, mau hadiah apa kalau nanti ultah.
“ apa aja dari kamu aku terima kok, walau hanya bunga di jalan..” ujar Aji yang bikin jantung gua nyaris copot karena romantis
Dari teman-teman dia, gua tau. Aji paling suka yang namanya helm sport. Tapi harganya mahal banget, dan gua tau, apapun yang gua lakukan sekaligus jadi baby sister kakak gua yang cacat, gak akan dapat beli itu helm. Terpaksa gua mikir hadiah lain untuk dia. Sambil nemenin kakak gua main, gua jadi bayang-bayangin apa yang harus gua beli. Kakak gua yang merasa gua suka bengong lalu nanya.
“ Kok , main monopolinya lama , adik bengong ya..?” kata kakak gua yang walau cacat jago sekali itu duit.
“ mau tau aja, “ kata gua sambil melangkahkan langkah monopolinya.
Tiba-tiba gua jadi kepikiran, mungkin gak ya, kakak gua  ini punya duit untuk sumbang bantu gua beli helm.
“ Eh, kak, punya duit gak?” kata gua dan dia langsung nyodorin duit monopoli yang bikin gua BT.
“ Duit beneran kali, bukan duit kayak gini, duit kayak gini gua juga banyak..”
“ buat.. apa?” Tanya dia kalau ngomong suka kepatah-patah khas dia.
“ ada kagak..?” Tanya gua kesel.
Tiba-tiba dia hilang ke kamarnya dan balik lagi dengan toples yang berisi uang benaran.
“ ini.. untuk adik..”
“ sumpeh loe.. duit ini hasil tabungan loe selama ini, banyak bener..”
“ untuk adik.. kakak kasih..”
“ yakin..”
“ ia.. tapi temanin kakak beli permen di supermarket..”
“ Cuma itu doang syaratnya.. gampang banget. Capcus yukkk” kata gua sambil gandeng dia ke supermarket terdekat.
Akhirnya berkat kakak gua, gua bisa beli hadiah terindah untuk Aji. Rasanya bahagia sekali, tapi gua tau, aji ini pasti bakal undang banyak orang dalam ulang tahunnya. Jadi gua harus jadi special di hari itu, gua harus dandan yang cantik dan benar-benar terlihat hebat di pesta ulang tahun dia.
Sampailah tiba pada waktunya.
“ mau kemana Angel?:” Tanya nyokap gua sambil nonton tv sama kakak gua.
“ mau ke ulang tahun teman. “
“ kamu ada ambil duit kakak kamu ya?” Tanya nyokap.
“ kagak tuh, dia yang ngasih sendiri, Tanya aja sendiri sama dia..”
“ ooo. Pantesan duit tabungan dia habis,. Kamu tau gak, dia nabung duit itu buat beli kado ulang tahun kamu minggu depan.. “ kata nyokap yang langsung bikin gua sadar kalau minggu depan gua ulang tahun.
“ oo. Gitu, makasih deh, sama aja kan duitnya juga ke angel sekarang.”
“ mau ke ulang tahun dimana Angel..”
“ disamping sekolah itu, kafe hijau. Si kakak juga tau, kan sering minta beli es hijau disana..”
“ yauda, hati-hati..”
Dengan perasaan bebas merdeka tanpa larangan nyokap, akhirnya gua melangkah kaki seribu menuju ulang tahun Aji. Sampai disana, gua benar-benar ga salah tebak, banyak cewek2 yang diundang ke ulang tahun dia, termasuk Agnes, musuh bubuyutan gua di sekolah yang suka reseh.  Saat gua masuk ke dalam dia langsung negur gua.
“ eh adiknya si idiot, datang juga kesini.. ngapain? Gak bawa kakak loe kesini? “ kata dia dan gua diem aja.
Gua melihat Agnes uda bawa kado dan tiba-tiba teringat kalau kado gua ketinggalan di rumah.
“ kado dari gua istemewa loh, kado dari loe mana Ngel? Jangan bilang loe datang Cuma mau numpang makan gratis.’
“ gak usah reseh deh loe. gua punya kado, kado yang gak perlu gua kasih liat ke loe..”
“ oh ya.. Alhamdulillah ya..( berujar mirip artis Syarini) masih tau diri juga..”

Agnes pergi ninggalin gua, dan gua merasa bodoh sekali ketinggalan kado untuk Aji, kalau balik lagi ke rumah pasti acara penting pemberian kue ulang tahun pertama dari Aji bakal kelewat. Gua gak akan rela kalau si Agnes yang dapat kue pertama. Gua pun berpikir memeras otak untuk membuat suasana jadi gak rusak.
Dirumah.
Kakak gua  tiba-tiba ngeliat hadiah kotak yang gak sengaja terletak di lantai, jadi kado itu ketinggalan saat gua lagi iket tali sepatu, dan langsung ninggalin begitu aja. Dia tau dan pasti inget kalau gua akan ke pesta ulang tahun yang tadi gua sebutin, dengan nekad dia bawa kado itu sendirian tanpa sepengetahuan nyokap gua yang lagi cuci piring di dapur. Walau bersusah payah mengingat jalan, akhirnya dia tiba juga di depan tempat kafe hijau sambil bawa kado di tangannya.
Ketika pesta berlangsung dan Aji mulai mau sebutin kue pertama dia, gua dan Agnes saling berpikir untuk mendapatkannya. Tapi tiba-tiba Aji menyebut nama gua, gua senang banget dan maju dengan muka kemenangan di depan Agnes yang sewot mampus.
“ aji maaf ya, kadonya ketinggalan nanti aku kasih besok pas di lapangan basket ya..”
“ iya gapapa, ini kue pertama special untuk kamu.”
Dan saat moment penting itu, kakak gua yang idiot muncul. Sambil berteriak.
“ adik.. adik.. adik… ini kadonya.. kadonya..”

Semua orang melihat ke kakak gua. Dan aji pun gitu. Muka gua langsung terkejut. Agnes mengunakan kesempatan itu sambil berkata.
“ wah, kakaknya si Angel datang tuh, si idiot.. akhirnya adik dan kakak idiot berkumpul hahahaha ”
Kakak gua yang marah kerena merasa Agnes meledek gua, langsung menyerang Agnes hingga mukanya jatuh ke depan kue ulang tahun dan terceplak di mukanya. Gua yang malu melihat kejadian itu langsung paniK. Aji bertanya.
“ itu kakak loe..” gua bengong sambil tak bisa menjawab apa-apa
“ bukan.. dia bukan kakak gua..” kata gua lari keluar dari pesta dan merasa malu sekali,
kakak gua ikutan ngejar gua. lalu narik tangan gua. karena kesal gua coba lepas tangan dia tiba tiba dari arah lain muncul mobil yang  melaju cepat dan menabrak gua sampai akhirnya gua terpentar tanpa bisa melihat apapun selain orang terakhir di atas bayangan mata gua adalah kakak gua yang berteriak-teriak dengan penuh luka..
Adik.. adik..
***
Dua minggu kemudian, gua terbangun, terbangun dengan kondisi tanpa bisa mengerakan kaki dan tangan gua, tulang kaki gua patah karena tabrakan itu. Nyokap sama bokap ada disamping gua. Tapi ada yang kurang lengkap dari kedua orang itu, yaitu kakak gua.
“ ma, aku dimana?” kata gua sambil merasakan mata yang sakit.
“ dirumah sakit.. kamu uda gak bangun sejak 5 hari lalu, kamu koma selama itu.”
Gua melihat sekeliling dan memang gua ada di rumah sakit dan beberapa alat kedokteran,. Tapi bukan itu yang gua mau lihat. Gua mau lihat kakak gua, gua merasa dalam tidur gua, selalu terbayang dia. Bayangan dimana mimpi saat masa kecil yang bahagia bermain sama dia, dia gendong gua, dia kasih makanan yang gua suka dan terakhir dia bilang dia sayang gua dengan terpatah-patah.
“ kakak mana?”
Nyokap menangis, dan bokap terdiam dengan berat hati berkata.
“ dia lagi dirawat di ruang sebelah ..”
“ loh dia sakit apa? Kok juga masuk rumah sakit?”
Gua bangkit dan bonyok membantu gua berjalan ke ruangan sebelah dan melihat kakak gua yang sedang tertidur sambil meluk boneka yang dulu sering dia kasih ke gua.. gua melihat kakak gua dengan keprihatinan dan matanya kedua tertutup dengan perban,
“ kakakmu , ketika kecelakaan kamu terjatuh ia berusaha melindungi kamu dan ikut tertabrak.. keadaanya buruk”
“ astaga. Jadi kakak bagaimana sekarang ?.”
” dia baru saja menjalani operasi..
Gua menangis saat mendengar kalimat itu. jadi gua cuma patah kaki ketika kakak berusaha untuk melindui gua dengan tubuhnya dari tabrakan itu.
“ bukan Cuma itu, ada pendarahan yang terjadi setelah operasi dan kakak kamu jadi kritis gini.”
nyokap dan bokap nganterin gua ke kamar kakak. Gua meraih tangan kakak gua, sambil berkata.
“ kakak, bangun, maafin Angel.. kakak, bangun. Angel janji setelah kakak sembuh, angel akan sayang sama kakak lagi.. angel mohon..”
Tangan kakak gua bergerak dan berkata dengan seperti biasanya.
“ adik.. adik.. kakak sayang kamu.. selamat ulang tahun” kata kakak gua untuk ucapaan terakhir dia
Dan kalimat itulah terakhir yang gua dengar dari dia. Dia telah pergi untuk selamanya, selamanya untuk membuat gua tetap hidup dengan kado pengorbanan dirinya. yang gua tau kita sama-sama kritis dan membutuhkan darah untuk operasi. dokter memberikan pilihan untuk penyelamatan dan kakak merasa tidak boleh ada orang lain yang cacat yang sama di keluarga ini selain dia,jadi dia meminta darah itu diberikan kepada gua. nyokap dan bokap sangat bingung karena darah yang sama diantara kita hanya terbatas sebab kakak dan gua punya golongan darah yang sama sedangkan Di PMI sedang tidak ada stock. akhirnya darah kakak di ambil untuk gua.  kakak ikhlas, dan opearasi ke gua berhasil tapi kakak gua alami masalah dan akhirnya kritis dan pergi untuk selamanya.  Selamanya untuk membuat gua merasa tak perlu merasa malu memiliki kakak seperti dia. Dia bukan hanya seorang kakak yang bertahan atas penderitaan yang dia miliki sebagai anak yang lahir dengan kerterbatasannya, tapi dia adalah seorang kakak berhati malaikat yang tanpa pernah berhenti mencintai gua sebagai adiknya.
Tanpa pernah merasa sakit hati oleh kalimat kalimat yang terkadang lebih menusuk daripada gua memukulnya dengan keras.
Kakak, karena dirimu lah kini gue sadar,
gua gak terlahir untuk sempurna tanpamu, walau dunia ini mungkin tidak pernah adil untuk kehidupan loe saat ini, apapun yang loe lakukan atas dasar yang loe pikirkan, loe tetap kakak yang terbaik, terbaik yang  pernah di kirimkan Tuhan kepada gua dan gua ingin sampaikan kepada dunia.
Bahwa hanya ada satu kesempatan untuk gue bersama loe dalam hidup ini yaitu saat saat loe hidup bersama gue dalam sebuah kebahagiaan sesaat.
selamat jalan kakak tercinta

Tamat.

Rabu, 12 Februari 2014

"BECAUSE FRIENDSHIP IS NUMBER ONE"

Saat itu hari minggu yang sangat cerah, Sonya dan Jeje seperti biasa pergi ke gereja, tapi tidak untuk Mova karena mova berbeda keyakinan dengan Sonya dan Jeje.

        Setelah pulang dari gerej, Sonya dan Jeje bergegas ke salah satu restaurant langganan nya dan tak di sangka Mova membawa kerabat nya dari yogyakarta, Pria itu bernama Tian. Niat Mova saat itu ingin mencomblangkan sonya dan tia. Seiring berjalan nya waktu hubungan Sonya dan Tian semakin dekat.. 1 bulan kemudian Sonya memberi tahu pada sahabat sahabatnya di restaurant biasa. "Hi girls, tebak berita apa yang aku bawa?" sahut sonya sambil tersenyum, "Emangnya ada apa sih sampe segitunya?" jawab Mova yang penasaran, "Aku udah jadian lho sama Tian" sahut sonya yang masih berdiri di antara Jeje dan Mova. "Ciee selamat ya!" sahut Mova yang merasa senang, namun tidak dengan raut muka Jeje, "kamu kenapa je? sakit ya?" Tanya Sonya pada jeje. "Ah engga kok, sotau banget deh! yaudah aku balik duluan ya mau beres beres kossan" ucap jeje sambil membawa tas nya lalu beranjak pergi dengan raut wajah yang kesal. "Kenapa tuh si jeje tiba tiba pulang?" tanya sonya yang heran melihat tingkah jeje yang berbeda.
        "Gini ci, (cici sapaan akrab pada sonya) sebenernya jeje pernah cerita sama aku kalo dia ada feeling sama sama tian, tapi tian nya malah deket sama kamu ci" jelas Mova pada Sonya. Lalu Sonya pun merasa bersalah dan bingung atas sikap yang harus dia ambil. "Yah aku jadi gak enak nih sama Jeje, terus aku harus gimana nih? masa ia harus putus?"
       Keesokan harinya Mova dan Sonya kembali ke kampus, tapi tidak untuk jeje. Setelah jam mata kulah selesai, Mova dan Sonya mencari Jeje di area kampus. "Kayanya Jeje hari ini gak ngampus deh ci" ungkap Mova yang berbicara pada Sonya. "Ia deh kayanya dia hari ini gak kampus, gimana kalo kita ke kossan nya?" ajak Sonya pada Mova.
        Setibanya di kossan Jeje, Sonya da Mova tidak berhasil bertemu dengan Jeje. "jeje nya dari tadi subuh katanya mau pulang ke bandung, dia bawa koper dan ransel besar" ujar ibu koss ketika berbicara pada Mova dan Sonya.

            Selasa,Rabu,Kamis,dan Jumat pun berlalu, jeje pun sudah bolos kulah hampir satu minggu....

        "Ci aku jadi khawatir sama jeje, dia udah hampir seminggu bolos kuliah, gimana kalo kita susulin ke bandung?" ajak mova pada sonya, "ya udah ntar pulang dari kampus kita balik dulu ke rumah, sekalian aku minta izin dulu sama nyokop" jawab sonya.
         Saat di perjalanan menuju bandung, Sonya sangat gelisah, jadi mova memutuskan untukmengemudikan mobil Sonya. "Aku aja deh ci yang nyetir kamu kayanya lagi geisah banget" ujar Mova. "Aku gak enak sama Jeje nih, apa karena aku jadian sama tian ya jadi jeje kaya gini?" tanya Sonya ke mova. "Ah kamu ada ada aja, positive thinking aja deh siapa tau dia balik ke bandung karena duit nya abis hehhe" canda Mova pada Sonya.
         Setibanya di rumah Jeje, Sonya dan Mova terheran heran saat sonya mengetuk pintu, maminya jeje membukakan pintu dan tiba tiba memeluk Sonya dan Mova sambil menangis. "Ada apa tante? tante kok nangis jejenya ada?" tanya sonya sambil membalas pelukan maminya jeje. Tanpa mengeluarkan kata kata, maminya jeje langsung menuntun Mova dan Sonya ke kamar Jeje sambil menghapus air matanya. Ketika pintu kamar jeje di buka kan kemudian Mova dan Sonya melihat orang berkulait hitam, memakai piama dan tutup kepala duduk di kursi roda di balkon kamar jeje sambil menghadap keluar.
          Sonya dan Mova pun melangkah semakin mendekat pada orang itu, tapi tidak dengan maminya jej, maminya jeje memilih untuk diam di depan pintu kamar jeje sambil menahan isak tangis nya. Saat sonya mendekati Orang itu dia mendengar orang itu menyanyikan lagu dari Ten2Five - I will fly, saat diamati oleh mereka berdua, orang itu bernyanyi sambil menangis. Saat itu mova menepuk pundak kanan orang itu, orang itu pun menoleh ke arah Mova, "Kalian apa kabar?" rupanya orang itu adalah Jeje, mukanya tak lagi bersih seperti sebelumnya malah cenderung berjerawat badanya pun sangat kurus bahkan rambutnya pun kian jarang karena rontok.
         "Ini kamu je?! kamu kenapa? apa yang terjadi sama kamu?" tanya Mova sambil menangis dan memeluk erat jeje. "Ga ada apa apa kok, cuma masuk angin biasa hehe" sahut Jeje yang suaranya kian mengecil. Saat tu sonya masih berdiri di sebelah kiri Jeje, dia tidak bisa berkata apa apa melihat sahabatnya duduk di kursi roda dengan keadaan yang telah berbeda. "Ci kamu apa kabar? gimana hubungannya sama Tian?" tanya Jeje pada Sonya yang masih berdiri sambil menangis. Tanpa berbicara Sonya pun memeluk jeje dan menumpahkan tangisnya pada Jeje. "Kamu kenapa? kok kamu gak cerita sama kita?" Tanya sonya pada jeje. "Kan aku udah bilang, aku cuma masuk angin biasa hhehe" jawab jeje sambil tersenyum pada sonya. Lalu maminya jeje mendatangimereka bertiga "Udah dulu ya, sekarang Jejenya harus tidur tuh lait matanya udah merah". Lalu sonya dan mova pun keluar dari kamar jeje, Mova dan Sonya pun duduk di ruang tamu sambil menangis dan bingung apa yang terjadi pada sahabatnya itu. Mereka pun semakin gelisah menunggu maminya Jeje keluar dari kamar Jeje.

         Maminya Jeje pun keluar dari kamar lulu menuju ruang tamu yang dari tadi Mova dan Sonya sudah menunggu.

         "Tante, sebenernya apa yang terjadi sama jeje?" tanya Mova yang penasaran apa yang menimpa sahabatnya itu. "Jeje emang dari dua bulan yang lalu dia suka nelpon tante di jakarta katanya sakit kepala, pas ada waktu dia ke bandung tante ajak jeje periksa ke doktertentang sakit kepalanya itu. pas udah periksa ke dokter dokter nanya udah berapa lama sakit kepalanya?, tante tanya lagi ke dokter jeje itu sakit apa? lalu dokter nyuruh jeje keluar dulu, karena jeje mau bicara empat mata sama tante. "Anak ibu menderita tumor di otaknya tumornya sudah lumayan besar, udah mencapai stadium tiga kalo jeje sering kecapean kepalanya pasti bakal pusing dan mimisan" waktu itu dokter udah kasih obat buat jeje tapi sama jeje gak di minum, sampe seminggu yang lalu jeje pulang sambil ngeluh kepalanya semakin sakit. Jeje juga nanyain dia itu sakit apa, tapi tante gak berani jawab lalu tante ajak jeje berobat lagi, lalu kata dokter jeje udah semakin parah dia udah masuk stadium empat, waktu di kasih tau jeje kaget dan patah semangat. Dokterpun memprediksikan usia jeje gak lebih dari satu blan lagi" ujar maminya Jeje saat menjelaskan penyakit jeje pada Sonya dan Mova.
         Sudah seminggu ini jeje rutin meminum obat dari dokter, tapi kondisinya kian menurun akibat dosis obat yang sangat keras rambutnya yang indah pun sedikit demi sedikit rontok, badanya pun semakin kurus dan kulitnya pun semakin hitam karena pengaruh konsumsi obat tersebut, fisiknya pun semakin melemah bahkan untuk berdiri pun sudah tidak bisa.
         Saat mendengar cerita itu, Sonya dan Mova kembali menangis. Betapa sedihnya mereka mendapati sahabat nya hanya bisa hidup dalam hirungan hari.
         "Mii, mamii!!" sahut jeje yang memanggil orang tua nya, maminya jeje pun menghampiri jeje dan diikuti oleh sonya dan mova. "Mami, aku mau kejakarta lagi yah, aku jamji obatnya aku minum lagian aku udah lama gak jalan sama temen temen". Maminya pun ragu untuk memberi izin "Tapi ada satu syarat kamu tinggal di jakarta harus di rumah Mova atau Sonya, kamu ga boleh kecapean dan jangan lupa minum obat!" ujar maminya jeje.
         Setelah berkemas, Sonya dan Mova beserta Jeje berangkat ke jakarta dan akhirnya Jeje memilih untuk menginap di rumah sonya.
         Keesokan harinya, Jeje beserta keluarga Sonya pergi ke gereja, tiba di gereja Sonya,Jeje dan keluarganya bertemu dengan Tian. Sonya melihat jeje yang sedang menatap kagum pada tian yang tidak lain adalah pacar Sonya."Tian jam 3 aku tunggu di cafe biasa" bisik sonya pada Tian.
         Jam sudah menunjukan pukul 15.00, saat mereka bertemu sonya langsung to the point pada tian. "Tian kamu mau nolongin aku gak?" tanya sonya pada tian. "Nolongin apa sayang?" jawab tian penasaran. "Kita putus aja, aku pengen sekarang kamu temenin jeje, jeje itu suka sama kamu sekarang dia lagi sakit sakitan kamu mau kan lakuin itu demi aku?" ungkap sonya yang mata nya mulai berkaca kaca. Karena Tian pun prihatin melihat keadaan Jeje dan kasihan melihat sonya yang menangis, akhirnya Tian pun setuju walau awalnya Tian masih enggan.
         Beberapa hari kemudian, Sonya mendapati berita bahwa jeje dan tian sudah jadian, perasaan sonya pun campur aduk antara bahagia karena jeje dan tian sudah jadian, tapi di sisi lain ia juga merasa patah hati. Bagaimanapun sonya masih merasa mencintai Tian. Tapi dia pun membuang jauh rasa sakit hatinya karena dia berprinsip "BECAUSE FRIENDSHIP IS NUMBER ONE ".
         Menjelang akhir pekan, jeje mengajak kedua sahabatnya untuk mengisi liburan di daerah puncak. "Girls sabtu ini aku sama Tian mau ke puncak, ikut yah! yah!!" ajak Jeje pada Sonya dan Mova, lalu sonya dan mova menyetujui ajakan Jeje.
         Sabtu pagi mereka berempat berangkat ke puncak dengan mobil Tian. Jeje duduk di depan, dengan wajah yang pucat badannya pun kian kurus dan rambutnya pun makin menipis. Namun Jeje masih bisa menebarkan senyuman, seolah tak terjadi  apa apa, mata Sonya dan Mova pun mulai berkaca kaca melihat semangat jeje. Mereka teu jeje sedang menanggung beban penyakit yang ganas tapi jeje masih bisa menebar senyuman.
         Setibanya di puncak, mereka hanya makan siang dan berfoto foto sejenak, nampak jeje tak pernah mengelus atas keadaan nya yang sekarang yang ada hanya senyum dan tawa. Setelah itu mereka bergegas untuk kembali pulang karena hari mulai gelap nampaknya akan turun hujan. Mereka takut jeje kedinginan dan jatuh sakit.
        Saat di jalan jeje mengajak sonya untuk ke gereja bersama besok "ci besok ke gereja kan?? kita bareng ya! ". Sonya pun ragu apa jeje kuat untuk pergi ke gereja. Lalu sonya pun meng ia kan ajakan jeje itu walaupun Sonya masih ragu.
        Minggu pagi pun tiba, wajah Jeje berbeda dari biasanya walau wajahnya sekarang hitam. Hari itu jeje sangat antusias  ingin ke gereja. Saat di dalam gereja jeje uduk di kursi roda tepatnya di sebelah sonya. Kondisi jeje mulai melemah pagi tadi dia tak mau minum obat. Saat itu jeje sering sekali menguap "ci, aku ngantuk nih ucap jeje pada sonya, yaudah kamu diem aja, tapi jangan sampe ketiduran ya kalo tidur aku tinggalin aja nih di gereja hhehee" bisik sonya pada jeje.
        Saat di gereja, Sonya pun tak terlalu memperhatikan Jeje. Saat itu sepertinya jeje tertidur di kursi roda nya saat orang orang pad bubar sonya pun lekas membangunkan jeje. Namun jeje pun tak kunjung bangun, saat sonya memegang wajah jeje terdapat darah yang keluar dari hidung nya, saat sonya memegang denyut nadi jeje pun tak nampak ada denyutan jantungnya pun tak berdetak.
        Jeje pun telah pergi dengan senyuman di wajahnya. Sonya lalu memeluk erat Jeje sambil menangis, "Paling tidak aku aku udah ngasih yang terbaik buat kamu je", Ungkap Sonya.